Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2009

Yakin dan ikhlas dalam berdoa

Gambar
Ta’lim Ustadz Umar 22 April 2009 Orang yang mati ruh dan jasadnya sudah terlepas dari nafsu sehingga orang ini menjadi sadar betul. Alat untuk melampiaskan hawa nafsu itu tubuh. Jadi ketika itu sudah terputus, maka dia akan sadar sesadarsadarnya. Orang yang mati pasti menyesal, ingin dikembalikan ke dunia. Tanpa kecuali. Orang kafir ataupun orang mukmin sekalipun. Kalau orang mukmin menyesal karena ingin lebih banyak beramal. Mengapa ya dulu aku Cuma segitu beramalnya. Bahkan orang yang syahid pun ingin agar dia bisa mati 10 x lagi. Nasehat Ustadz Umar. Jangan emaneman kepada tubuh kita kalau itu untuk beribadah. Mata sampai minus karena untuk membaca Al quran terus, gapapa. Jalan kaki ke pengajian sampai rematik, sakitsakit, itu bagus. Semangat dalam beribadah. Karena itu semua bisa menjadi bukti kelak di hadapan Allah Swt. seperti tercantum dalam surat Yasin ayat 65. Orang yang mati syahid, darah dan aroma sedapnya akan menjadi bukti. Seluruh anggota tubuh...

Bismillah

setiap amal akan sangat tergantung pada keadaaanya, bila keadaannya tidak diawali dengan bismillaahirrohmaanirrohiim maka amalan itu terputus! Artinya terputus dari rahmat Allah Swt., terputus dari kasih sayang Allah. Maklum adanya, pekerjaan dan amal yang kita lakukan tanpa pernah kita tahu mampu dan tidaknya kita kerjakan, sukses dan gagalnya juga tidak tahu, apalagi sempurna dan kurang cacat, jauh kemampuan kita untuk tahu. Yang sering kita lakukan hanyalah merencanakan, memperkirakan, memperhitungkan, dan memprediksikan. Alangkah seringnya hukum kauniyah ini berselisih dengan ketentuan Allah Swt. Ketika seorang muslim dengan lisan dan hatinya mengawali dengan 'bismillaahirrohmaanirrohiim' maka terikat pekerjaan tadi kepada Allah Swt., Dzat yang sebenarnya memberi apapun yang kita hajatkan dengan Arrahman-Nya dan Dzat yang memberi rasa aman dari siksanya dengan Arrohiim-Nya. Dengan menyebut asma Allah agar menutup namanama lain yang mungkin menghadangjalan. Sebelum syaithan,...
Bila Waktu Tlah Berlalu Satu putaran waktu sudah berlalu,tahun dua ribu delapan berrganti dua ribu Sembilan,duniapun semakin mendekati umur akhirnya. Masih terasa bagaimana semaraknya manusia menyambut datangnya tahun ini orang-orang berkumpul di pusat keramaian,alun-alun pantai-pantai campur baur laki-laki perempuan,tua muda berpesta dengan meniup terompet dari sore hingga pagi menjelang,sementara di surau-surau,masjid-masjid sebagai orang berdoa menyambut datangnya tahun baru entah ada tuntunan atau tidak harapan mereka asma tahun baru akan datang membawa perbaikan hidup mereka. Jika kita bercermin ke belakang terhadap kejadian-kejadian di tahun lalu,maka sangatlah wajar jika semua orang berharap datangnya perubahan kearah yang lebih baik tengoklah berapa banyak bencana,kecelakaan,kerusuhan,kriminalitas dan sejenisnya yang telah terjadi dan berapa banyak korban yang berjatuhan,berbagai masalah datang silih berganti,mulai dari kenaikan harga kebutu...

Awal Mula Tahun Baru

Setiap tahun sekali tepaynya tanggal 1 Januari mayoritas manusia yang hidup di planet bumi, ber-uforia melakukan perayaan-perayaan dengan berbagai ragam aktifitas untuk senang-senang dalam rangka merayakan tahun baru Masehi. Tidak terkecuali orang Indonesia, yang secara statistik mayoritas adalah orang Islam, mereka juga ikut hanyut dalam berbagai bentuk acara dalam menyambut datangnya tahun baru tersebut. Bagi orang Islam sendiri, selain tahun baru Masehi yang sebagian mereka ikut menyambutnya dengan berbagai perayaan, ada maomen lain yang juga menjadi tahun baru mereka yaitu tahun baru Hijriah. Tahun baru ini jatuh pada tanggal 1 Muharram dalam penanggalan bulan. I. Tahun Baru Masehi Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibant...