Buah dari keikhlasan
Buah dari keikhlasan
ta'lim ust umar 28 des 09
Ibnul qayyiim
jika tak ada amalan ruh dari amalan jasad,
maka menjadikan amalan itu hampa, tidak hidup
sholat menjadi hanya gerakan-gerakan yang kering
banyak orang yang sholat tapi tidak merubah dirinya
karena tidak ada amalan ruhnya
niat adalah amalan hati.
jadi kering dan gersang semua kita
tanpa niat
orang yang ikhlas akan beruntung dan bahagia
bahagia karena mendapat syafaat Rosulullah Saw.
kelak di yaumil akhir, insya Allah.
ringkasan sohih bukhari, kitab ilmu, Bab Ke-34: Antusiasme terhadap Hadits
67. Abu Hurairah r.a. berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah saw.,
'Wahai Rasullullah, siapakah orang yang paling bahagia dengan syafaat engkau pada hari kiamat?
Rasulullah saw. bersabda, 'Sesungguhnya saya telah menduga wahai Abu Hurairah,
bahwa tidak ada seorang pun yang bertanya kepadaku tentang hal ini terlebih dahulu
daripada engkau,
karena saya mengetahui antusiasmu (keinginanmu yang keras) terhadap hadits.
Orang yang paling bahagia dengan syafaatku pada hari kiamat adalah
orang yang mengucapkan, "LAA ILAAHA ILLALLAH" 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah',
dengan tulus dari hati atau jiwanya (dan dalam satu riwayat: dari arah jiwanya 7/204)."
mengerjakan amal-amal dengan niat, ikhlas, faham, mengerti
bukan karena warisan nenek moyang
atau latah mengikuti orang lain
tanpa tahu artinya,
tak tahu artinya
Bukti:
sudah dipanggil, "hayya 'alash shalaah.."
belum beranjak dari hiruknya
masih asyik dengan "mainan"nya
mungkin juga masih dzikir
laa ilaaha illallaah..
maknanya dia tak paham apa itu "laa ilaaha illallaah.."
lalu,
"qad qaamatish shalaah"
masih,
laa ilaaha illallaah..
laa ilaaha illallaah..
ketika ditanya
kenapa belum berangkat ke masjid?
"Nha nanti ndak dapat berkat..", jawabnya
artinya dia belum paham apa itu "laa ilaaha illallaah.."
Astaghfirullaah..
beda ketika,
dahulu kala,
ketika zaman Rasulullah Saw.
jika ada orang yang berdzikir,
jika ada orang yang berucap
"laa ilaaha illallaah.."
di samping ka'bah
dia akan dipukuli oleh orang-orang quraisy
kenapa?
karena dia paham
paham dengan apa yang diucapkannya,
tak hanya sebatas ucapan
tandanya
ia akan menghancurkan berhala-berhala
untuk itu orang-orang quraisy berusaha meluluhlantahkannya
memang perjuangan para sahabat begitu dahsyat
jauh berbeda dengan sekarang
misalkan saja ada seorang yang berteriak dengan lantang
mengucap tahlil,
laa ilaaha illallaah..
di simpang lima misalkan,
tak ada yang akan mengancam jiwanya
meremukkan tulang-belulangnya
memukulnya
bahkan hanya menyentuhnya sedikitpun
Astaghfirullaah..
benar,
syafaat itu untuk orang yang ikhlas,
jauh dari syirik.
orang yang tunduk dengan syariat islam,
bukan syariat lain
ia lakukan sesuai pesanan Allah dan RosulNya.
hanya pesanan Allah Swt. dan rosulNya.
ikhlas meliputi amalan dzohir dan batin
amalan yang dilakukan harus benar dulu
baru setelah itu membicarakan tentang keikhlasan
ta'lim ust umar 28 des 09
Ibnul qayyiim
jika tak ada amalan ruh dari amalan jasad,
maka menjadikan amalan itu hampa, tidak hidup
sholat menjadi hanya gerakan-gerakan yang kering
banyak orang yang sholat tapi tidak merubah dirinya
karena tidak ada amalan ruhnya
niat adalah amalan hati.
jadi kering dan gersang semua kita
tanpa niat
orang yang ikhlas akan beruntung dan bahagia
bahagia karena mendapat syafaat Rosulullah Saw.
kelak di yaumil akhir, insya Allah.
ringkasan sohih bukhari, kitab ilmu, Bab Ke-34: Antusiasme terhadap Hadits
67. Abu Hurairah r.a. berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah saw.,
'Wahai Rasullullah, siapakah orang yang paling bahagia dengan syafaat engkau pada hari kiamat?
Rasulullah saw. bersabda, 'Sesungguhnya saya telah menduga wahai Abu Hurairah,
bahwa tidak ada seorang pun yang bertanya kepadaku tentang hal ini terlebih dahulu
daripada engkau,
karena saya mengetahui antusiasmu (keinginanmu yang keras) terhadap hadits.
Orang yang paling bahagia dengan syafaatku pada hari kiamat adalah
orang yang mengucapkan, "LAA ILAAHA ILLALLAH" 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah',
dengan tulus dari hati atau jiwanya (dan dalam satu riwayat: dari arah jiwanya 7/204)."
mengerjakan amal-amal dengan niat, ikhlas, faham, mengerti
bukan karena warisan nenek moyang
atau latah mengikuti orang lain
tanpa tahu artinya,
tak tahu artinya
Bukti:
sudah dipanggil, "hayya 'alash shalaah.."
belum beranjak dari hiruknya
masih asyik dengan "mainan"nya
mungkin juga masih dzikir
laa ilaaha illallaah..
maknanya dia tak paham apa itu "laa ilaaha illallaah.."
lalu,
"qad qaamatish shalaah"
masih,
laa ilaaha illallaah..
laa ilaaha illallaah..
ketika ditanya
kenapa belum berangkat ke masjid?
"Nha nanti ndak dapat berkat..", jawabnya
artinya dia belum paham apa itu "laa ilaaha illallaah.."
Astaghfirullaah..
beda ketika,
dahulu kala,
ketika zaman Rasulullah Saw.
jika ada orang yang berdzikir,
jika ada orang yang berucap
"laa ilaaha illallaah.."
di samping ka'bah
dia akan dipukuli oleh orang-orang quraisy
kenapa?
karena dia paham
paham dengan apa yang diucapkannya,
tak hanya sebatas ucapan
tandanya
ia akan menghancurkan berhala-berhala
untuk itu orang-orang quraisy berusaha meluluhlantahkannya
memang perjuangan para sahabat begitu dahsyat
jauh berbeda dengan sekarang
misalkan saja ada seorang yang berteriak dengan lantang
mengucap tahlil,
laa ilaaha illallaah..
di simpang lima misalkan,
tak ada yang akan mengancam jiwanya
meremukkan tulang-belulangnya
memukulnya
bahkan hanya menyentuhnya sedikitpun
Astaghfirullaah..
benar,
syafaat itu untuk orang yang ikhlas,
jauh dari syirik.
orang yang tunduk dengan syariat islam,
bukan syariat lain
ia lakukan sesuai pesanan Allah dan RosulNya.
hanya pesanan Allah Swt. dan rosulNya.
ikhlas meliputi amalan dzohir dan batin
amalan yang dilakukan harus benar dulu
baru setelah itu membicarakan tentang keikhlasan
Komentar
Posting Komentar