Siapakah kita?

untuk file pdf nya bisa di unduh di 4share berikut ini.
http://www.4shared.com/file/175199454/5d34f433/Ikhlas_161209.html


Bismillaah..
Mari kita kuliti siapa diri kita
baca Al quran, baca artinya
contoh dalam surat Al Baqarah
sudah kah kita bertaqwa?
Sholat jamaah, tepat waktu?

Surat Al Anfal
wa idzaa tuliyat 'alaihim aayaatuhuu zaadat hum iimaanaa
zaadat hum iimaanaw wa'alaa robbihim yatawakkaluun
Dibacakan ayat Allah, bertambah imannya.
Sudah demikian kah kita bersikap jika dibacakan ayat – ayat Nya?

Surat Al Mu'minuun
Sungguh orang beriman itu beruntung,
yaitu orang yang sholatnya khusyu'
Sementara
sholat kita khusyu' kah?

Setiap yang kita kerjakan ini,
adakah nilai – nilai ukhrowi
semakin bertambah?
Atau
sudahlah, nilai keduniaan saja
mungkin tidak ada
Hanya sia – sia
hampa
percuma.

Aro ai talladzii yukadz dzibu biddiin..
Jangan – jangan anak yatim itu
mereka yang ada di bangjo,
anak tetangga, orang yang suka meminta
atau orang biasa
yang kita tak tahu dia siapa
darinya kita bisa tahu
jangan sembarang bertindak
terhadap siapa pun.
Ketika sholat, dia lalai.
Lalai mengerjakan tidak tepat waktu
lalai, lupa kalau dia sedang sholat
pikirannya terbang, tak tahu ke mana.
Aneh kan?

Marilah kita bercermin dari Al qur'an.

Mirip siapakah kita?
Orang beriman atau artis?
Kalau hanya sebatas artis saja,
maka sia – sia.
Karena apalah arti artis?
Biasanya kita sering bangga
jika penampilan kita, gaya kita seperti artis.
Malah bahaya!!!
banyak pakaian yang bukan pakaian.
Baju yang bukan baju,
sia – sia.

Berusahalah
memiripkan kita dengan orang beriman,
setidaknya..

kita masih begitu bodoh..
ya. Bodoh!
Akui saja.

Harus segera mengikis Kebodohan dengan ilmu.

Bahkan orang yang punya ilmu itu celaka,
kecuali diamalkan ilmunya itu.

Tak hanya itu, orang beramal pun juga akan dihukum,
kecuali orang – orang yang ikhlas
ikhlas dalam amalnya.

Alim, Amil, Ikhlas

alim, orang yang berilmu
amil, orang yang mengamalkan ilmunya
Ikhlas, orang tersebut mengamalkan ilmunya dengan ikhlas

amil, mengerti syariat tapi berusaha melepaskan diri dari syariat, melihat celah – celah yang dari celah itu ia bisa melonggarkan, melepaskan diri dari syariat. Berbahaya sekali.

Jika kita ikhlas, maka
diterimanya amal

apa makna diterima?
Tidak sia – sia.
Bukan hanya melaksanakan hanya sekedar menggugurkan kewajibannya saja.
Taqabbalallaahu minna wa mingkum
taqabbal yaa Kariim..
Subhaanallaah..
senang..
begitu senang.
karena yang menerima amal kita ini Dzat yang menciptakan kita.

Ibnu Katsir menyampaikan,
Amal tidak akan diterima oleh Allah sampai berkumpul dua pokok berikut ini.
1. Benar sesuai syariat.
Bukan benar menurut dirinya,
bukan benar menurut masyarakat, nenek moyang,
tapi benat menurut syariat.
Pikirkan..
amal kita benar menurut syariat kah?
Sesuai dengan yang dipesan oleh Allah Swt?
2. Bersih tanpa ada kesyirikan.
Dalam segala hal, ketaatan, ibadah, beramal..

Ada lima hal yang membawa kesempurnaan amal
1. Mengenal Allah Swt.
Bagaimana kita mengenal Allah?
Dengan ciptaan, sifat – sifat, perbuatanNya.
2. Mengetahui Kebenaran, kebaikan, al Haq
Apapun yang datang dari Allah, jangan ragu tentang hal itu.
Terurainya keislaman seseorang
jika dia tumbuh di lingkungan islam yang akrab dengan kebid'ahan, terjerumus dengan ketidakbaikan, tetapi dia ini tidak tahu. Tidak tahu kalau itu tidak baik. Sejauh mana ia kenal Al Haq, maka sejauh itu pula ia harus kenal Al Baathil. Ia harus berusaha meninggalkan jauh – jauh Al Baathil.
Aneh kan?
Pelaku kesyirikan dianggap biasa,
adanya sadran, menyembah pohon itu biasa – biasa saja. Tak ada tanggapan.
tapi pencuri ayam itu dibesar – besarkan,
dipukuli, dihajar sampai habis. Mengerikan.

seorang bapak sekarang,
tidak muncul amarahnya saat
saat anaknya tidak sholat 5 waktu
benar – benar aneh..
Aneh!!

3. Ikhlas karena Allah Swt.
4. Diamalkan di atas sunnah.
5. Memakan yang halal
perlu diperhatikan.
Kita jualan kambing tapi rambannya, makanannya dari mencuri. Amalnya kurang sempurna.
Jika salah satu saja hilang, maka suatu amal ini tidak naik. Tidak naik ke Allah Swt.

Seseorang sudah mengenal Allah Swt., Mengetahui kebenaran, tapi tidak ikhlas ya amal ini tidak naik.
Dia mengenal Allah, mengetahui kebenaran, ikhlas, tapi tidak diamalkan di atas sunnah, ya kurang sempurna,
atau dia sudah mengenal Allah, mengetahui kebaikan, ikhlas, mengamalkan di atas sunnah, tapi makanannya tidak halal, ya percuma juga.

Mudah – mudahan memberikan kefahaman dan dapat diamalkan.
Aaamiin..

Komentar

Paling banyak dilihat

Allah tujuanku

Yakin dan ikhlas dalam berdoa

Awal Mula Tahun Baru